21.1.13

cerita lucu Pensil dan Penghapus


Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."


https://www.andistyan90.com/


Penghapus : "Maafkan aku??
untuk apa

Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan
apapun kepadaku..."

Pensil : "Aku minta maaf karena
aku telah
membuatmu terluka. Setiap kali
aku melakukan kesalahan, kamu
selalu berada di
sana untuk menghapusnya.
Namun setiap kali
kamu membuat kesalahanku
lenyap, kamu kehilangan sebagian dari
dirimu. Kamu akan
menjadi semakin kecil dan kecil
setiap saat..."

Penghapus : "Hal itu memang
benar...Namun aku sama sekali tidak merasa
keberatan. Kau
lihat, aku memang tercipta
untuk melakukan
hal itu. Diriku tercipta untuk
selalu membantumu setiap saat kau

melakukan
kesalahan. Walaupun suatu
hari, aku tahu
bahwa aku akan pergi dan kau
akan mengganti diriku dengan yang
baru.
Aku sungguh bahagia dengan
peranku.
 Jadi tolonglah, kau tak perlu
khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu
bersedih..."
Tahukah kamu ???
Si Penghapus adalah Orang Tua
kita...

Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada
untuk anak-
anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan
anak- anaknya...
Namun, terkadang, seiring
berjalannya
waktu...
Orang tua akan terluka dan
akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya
meninggal).
Walaupun anak-anak mereka
pada akhirnya
akan menemukan seseorang yang baru
(Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu
tetap merasa
bahagia atas apa yang mereka
lakukan terhadap anak-anaknya dan
akan selalu
merasa tidak suka bila melihat
buah hati
tercinta mereka merasa
khawatir ataupun sedih.
"Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri
saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya
semakin bertambah "Kecil" dan
"Kecil" seiring
berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si
penghapus
Segala kenangan yang pernah
saya lalui dan
miliki bersama mereka..."
Kisah ini saya dedikasikan secara khusus
kepada orang tua saya dan
seluruh orang tua
kalian.

Selamat Pagi dan Slamat

Beraktivitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan bijak